MaduraExpose.com- Membuat modern tampilan suatu bentuk kain tradisional, bukan hanya bisa dilakukan dengan menjadikannya sebagai sebuah busana ready to wear. Dalam bentuk kain pun ternyata hal ini bisa dilakukan.
Adalah Wignyo Rahadi, seorang desainer anggota Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI) yang terus bereksplorasi mengembangkan kain tenun Indonesia.
Di bawah brand Tenun Gaya, Wignyo tidak hanya mengembangkan aneka motif tradisional, seperti Songket, Ulos, Nusa Penida dan lain sebagainya, tapi juga teknik menenun. Simak saja bagaimana kesalahan proses teknik tenun yang mengakibatkan benang putus bisa dijalin kembali oleh Wignyo sehingga menjadi seperti teknik macramé.