Ambunten (MaduraExpose.com) – Anggota DPRD Sumenep priode 2014-2019 Indra Wahyudi menilai, tertangkapnya dokter gadungan oleh Polda Jatim, Mahmud Wahaibi alias Wahbi bisa jadi menguntungkan dokter Faktoni, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumenep.
Kemungkinan yang disampaikan politisi Partai Demokrat ini masih tetangga dokter bodong yang ditangkap petugas Polda Jatim. Menurutnya, dengan ditutupnya klinik Wahbi karena persoalan legalitas formal yang diduga melawan hukum, mak secara tidak langsung, sejumlah pasien akan pindah ke klinik dokter Fatoni, Kepala Dinkes Sumenep yang berdekatan dengan klinik Wahbi di Ambunten.
“Wahbi khan sudah ditangkap pihak Polda Jatim. Bisa jadi sejumlah pasien akan pindah ke kliniknya dokter Fatoni di ambunten yang jaraknya kurang lebih 500 meter. Jadi, dekat banget”, terang Indra di Kantor DPRD Sumenep kepada MaduraExpose.com
Sayangnya, ketika ditanya apakah ada motif kecemburuan social selama ini antara Wahbi dengan Fatoni yang sama-sama membuka klinik di satu desa? Indra memberikan keterangan secara diplomatis. Artinya, menjadi tanda Tanya besar public, kenapa Wahbi yang sudah puluhan tahun beroperasi baru ditangkap setelah dr Fatoni menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sumenep.
“Apalagi dr Fatoni itu pernah menjadi Kepala UPT Puskesmas Ambunten. Mestinya dari dulu-dulunya dilakukan penangkapan. Ini ada apa, kok baru sekarang dilakukan penangkapan”, sindirnya.
Bahkan saat ini, pasca ditutupnya klinik Wahbi, jumlah pasien yang berkunjung ke klinik dokter Fatoni, imbuh Indra, berdasarkan laporan warga mengalami peningkatan signifikan.
Sementara dr Fatoni, Kepala Dinkes yang juga pemilik salah satu klinik di Ambunten, dihubungi sejumlah wartawan belum memberikan jawaban terkait desas-desus yang berkembang di public. (sal/jnd/fer)