Sampang, MaduraExpose.com- Himpunan Mahasiswa Pemuda Sampang (Himapesa) menuding dana kapitasi kesehatan amburadul, saat beraudensi di Kantor Kesehatan Kabupaten Sampang di jalan Wahed Hasyim.
Sebanyak 15 anggota Himapesa beraudensi di ruang rapat Kantor Kesehatan yang di temui langsung kepala kesehatan Kabupaten Sampang, dr Firman Pria Abadi.
Ketua Himapesa Syamsul Arifin mengatakan tujuannya adalah menanyakan tentang proses dana kapitasi kesehatan bagi rumah tangga miskin (RTM) yang di nilai tidak semestinya dan tidak masuk akal dalam laporan administrasi atau SPJ. Dirinya mencurigai di puskesmas Pangarengan dana kapitasi tidak masuk akal, seperti pembelian notebook sebesar 59 juta, dan mengajak Kadiskes turba.
” alat mos untuk komputer aja saling pinjam, apalagi notebook dengan total harga 59 juta kan banyak banget, ini banyak seperti puskesmas Robatal dan Puskesmas lainnya”, jelasnya.
Sementara Firman, kepala Dinas Kesehatan menjelaskan, proses dana Kapitasi Kesehatan merupakan dana yang di bayar pemerintah kepada Penerima Bantuan iuran (PBI) sebanyak 566.006 jiwa. Tiap orang mendapat bantuan pemerintah sebesar Rp 19.250.
“Jadi Kabupaten Sampang tiap bulan menerima dana itu sebesar Rp 3,1 milliar”, jelasnya.
Dari dana Rp 3,1 miliar itu, lanjutnya, di salurkan ke 21 Puskesmas yang ada di Sampang. Tiap puskesmas tidak sama tergantung jumlah PBI.
Rinciannya, sebanyak 60% dananya di gunakan untuk jasa pelayanan seperti PNS (dokter, perawat, staf, PTT dan honor daerah). Sedang sisanya sebesar 40% untuk operasional peserta PBI.
Dalam menanggapi penjelasan dari kepala Dinas Kesehatan, Syamsul Arifin, Ketua Himapesa mengaku lebih puas jika Kepala Dinkes bertemu langsung dengan semua Kepala Puskesmas se Kabupaten Sampang dan meminta data guna di lakukan pengawasan lebih ketat.
(ms/fer).