MADURA EXPOSE–Sambutan singkat Bupati Sumenep A.Busyro Karim dalam pertemuan silaturaahim Bupati dan Wakil Bupati di Ruang Aula Diskominfo Sumenep yang berlangsung dari pukul 19.30 hingga 21.00 WIB berlangsung cukup menengangkan, meski disela acara diwarnai dengan lantunan lagu-lagu dangdut oleh dua biduan yang sengaja didatangkan ketempat acara.
Pasalnya, dalam sambutan singkatnya, Busyro Karim menyebut kecoak beberapa kali.
Bupati menganalogikan seorang santri yang taat kepada kiainya, tak mudah riuh hanya kecoak yang jatah disela makan bersama.
Sementara Yayak Wahyudi, dikonfirmasi usai acara menafsirkan kalimat kecoak Bupati lebih kepada kesiapan mental semua pihak dalam menghadapi tantangan supaya lebih kuat dan tidak mudah menciptakan keramaian yang bisa menimbulkan suasana tidak kondusif.
“Ada semacam simbiosis mutualisme semua pihak. (bahasa kecoak bupati) tidak bermaksud menyindir apalagi menganalogikan teman-teman wartawan sebagai kecoak”, ungkapnya dikelilingi beberapa wartawan media online. [Ferry Arbania]