Ini kisah nyata dari seorang Ibu rumah tangga sebut saja namanya Lely. Dengan satu anak. Umur 26 thn tapi banyak yang bilang aku masih seperti gadis. Rumah tangganya hancur gara-gara BB dan FB. Di sela-sela kesibukanya bekerja di konveksi, dia mencoba buka BB baru pemberian suaminya. Tak luput dia buat akun facebook. Karena kangen seru-seruan dengan teman-teman SMAnya dulu.
Dari fb, dia mengenal laki-laki. Pemuda yang sukses dengan perdagangan dan pendidikannya.
Awalnya mereka cuma saling like status lama kelamaan beralih saling berkirim pesan. Dalam pesan-pesan yang singkat mereka pun saling rinci keadaan masing-masing. Meski pemuda itu tahu lely adalah seorang istri dan ibu dari anak 4thn, dia tetap manis menanggapinya.
Dari situ, mereka teruskan kirim pesan dengan saling berikan pin BB. Kirim foto dan berujung pada janjian adakan pertemuan. Lely benar-benar khilaf dan terbuai suasana. Dia memang lebih ganteng dari suaminya dan dia tak segan-segan memberikan sepatu, seragam sekolah, seragam olah raga dan tas mahal untuk anak lely. Bayangkan untuk membeli barang tsb dia rela merogoh ATM nya. Si Lely begitu terharu.
Itulah awal pertemuannya. Hari berikut koment-komentnya mulai sedikit genit dan nakal. Dan tak heran Lely terhibur dengan inbox dari pemuda brondong. Mulailah setan merayapinya. Si Lely tak segan-segan memberi foto telanjang dada permintaannya.
Malam-malam yang ada penuh bunga-bunga bangkai bertebaran. Invite BB, FB dan mention twitter begitu berani, vulgar dan menantang birahi. Dia tak menyangka, meski sudah beranak satu tapi masih ada perjaka yang menyukainya.
Belum lagi, di profil pemuda itu merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di jogjakarta.
Minggu itu, di pertemuan kedua, mereka sudah langsung cek in hotel di kota jakarta tempat Lely tinggal. Sebulan dia di jakarta membuat mereka sering adakan pertemuan hingga sampai pertemuan ke delapan.
3 bulan berlalu, Lely mulai hamil. Dia merasa biasa saja. Tapi kedua orang tuanya bingung dan mempermasalahkan. Pasalnya, sudah setahun suaminya kerja di pengeboran lepas pantai luar jawa. Dan sudah tentu tak pernah setahun ini menyentuhnya.
Lely tetap bilang pada kedu ortunya, bahwa anak yang dikandung adalah hasil hubungan dengan suaminya. Tapi kedua orang tuanya tetap menuduh melakukan serong. Akhirnya, suami Lely pun dituntut pulang.
Tanpa basa-basi, suaminya pun cek BB dan FB Lely. Dia demikian bingung dan panik. Masih ada pesan-pesan nakal Lely dan pemuda itu dia akunnya. Lely pun menangis sejadi-jadinya. Menyembah-nyembah, bertekuk lutut di hadapan suami dan kedua orang tua kandungnya.
“Menantuku, cepat ceraikan dia, biarlah aku kehilangan anak gadis dari pada kehilangan menantu dan cucu sebaik kamu.” kata Orangtua Lely
“Dan kamu..!” ibu menuding Lely dengan mata berair. “Pergilah kemana kau mau, sekarang juga. Dan jangan pernah kau tampakkan wajah menjijikkanmu di hadapanku dan keluargaku.”
Lely keluar rumah dengan tangisan anaknya. Bahkan tak diizijinkan memeluk putrinya. Dia mencoba minta pertanggung jawaban dari lelaki itu, namun BB FB Si pemuda selingkuhannya sudah tak aktif lagi. Dia memberanikan diri datang ke jogja kampus dimana dia kuliah. Di KABAG kemahasiswaan, ternyata tak menemukan nama yang dia maksud.
Lely menunjukkan foto wajahnya, dan ternyata tiada ditemui wajah yang seperti itu. Lely menangis sejadi-jadinya. Kandungannya sudah hampir 6 bulan. Uang sangu pun menipis. Tak tahu kemana arah diuntung. Tak tahu Kemana nasib akan menuntun. BB dan FB benar-benar memporak porandakan rumah tangganya.
[9Reportase]