Sumenep merupakan pusat pemerintahan Pulau Madura pada zaman Mataram maupun Belanda. Daerahnya relatif lebih subur dibanding daerah lain. Ketika bureaucratic policy yang dilakukan Orde Baru menggelinding, daerah ini paling intensif. Golkar selalu menang mutlak di daerah ujung timur Pulau Madura ini.
Sekalipun rakyat sesumbar akan merebut tanah sampai titik darah penghabisan, seperti yang disampaikan di depan Bupati Sumenep Soekarno Marsaid dan Imam Hidayat, beberapa kalangan meragukan itu. Tradisi heroistik sangat lemah sehingga sulit dicari orang yang siap menjadi martir.
Untuk jangka waktu yang agak lama, barangkali, rakyat masih harus merasakan asinnya garam itu sebagai pahitnya kehidupan mereka. Kecuali rakyat melakukan akselerasi pemberdayaan diri.
(Anwar Hudijono/zkarnain)