Maduraexpose.com- Dinas Kesehatan Provinsi bersama Tim Penggerak PKK serta Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Gorontalo meresmikan Bele Mo’osehati bertempat di klinik Lanal Gorontalo, Selasa (20/02/2024).
Peresmian dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Fima Agustina didampingi Komandan Lanal Letkol. Laut Martha Novalianto, Kepala Dinas P3A Yana Yanti Suleman, Kepala BKKBN Hartati Suleman, Kabid Kesehatan Masyarakat Erni N. Mansur, Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Muhammad Kasim, Pimpinan OPD Pemerintah Provinsi serta jajaran Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota Gorontalo.
Ketua Tim Penggerak PKK Fima Agustina mengungkapkan, pola asuh menjadi salah satu faktor penyebab anak stunting dan diperlukan pemberdayaan masyarakat agar upaya penanganan stunting bisa dilakukan dengan baik.
“Kami PKK berusaha untuk dari sisi pemberdayaan mereka dan dari gizinya tentu kita serahkan kepada Dinas Kesehatan untuk bekerjasama, dan harapannya di Kabupaten lainnya akan mengadakan pola yang sama Bele Mo’osehati, karena disana kita bisa melihat hasil yang sangat signifikan yang bisa terukur,” ungkap Fima.
Fima mendorong lintas sektor terkait, organisasi wanita dan masyarakat agar bisa berpartisipasi aktif dalam upaya penurunan stunting.
“Kami menggandeng organisasi wanita yang ada, nanti BKOW Provinsi Gorontalo akan membuat Bele Mo’osehati juga Dharma Wanita Persatuan Provinsi dan kita menggerakkan pihak-pihak lain yang juga mau punya perhatian untuk membuat Bele Mo’osehati,” ucap Fima.
Komandan Lanal Gorontalo Letkol. Laut Martha Novalianto mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Gorontalo yang sudah mempercayakan Lanal Gorontalo sebagai pilot project dan launching pertama kali untuk Bele Mo’osehati.
“Ke depan kita harus menyiapkan tempat kami untuk pemantauan dari masyarakat, putra-putrinya yang stunting atau kekurangan gizi akan kita pantau selama 3 bulan ke depan jadi kita akan siapkan untuk makanannya kita siapkan untuk pembinaannya atau pelatihannya bagaimana mereka bisa tumbuh lebih baik daripada yang sekarang,” kata Martha.
Terkait dengan ketenagaan, Martha menjelaskan klinik kesehatan yang menjadi pusat Bele Mo’osehati mempunyai tenaga dokter, perawat dan akan didukung tenaga dari puskesmas dan Dinas Kesehatan baik Provinsi maupun Kota Gorontalo.
“Kita siapkan dari anggota kita tenaga kesehatan, kemudian ada guru-guru dari TK PAUD Hangtuah nanti bisa membantu untuk memberikan pelajaran kepada mereka, juga nanti akan dibantu dari tenaga kesehatan dari Puskesmas Dumbo Raya termasuk dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Erni N. Mansur menjelaskan, Bele Mo’osehati merupakan pusat rehabilitasi gizi bagi balita stunting dan konsepnya diadopsi dari pemerintah kota Semarang dalam bentuk pemberian makanan yang berbasis pangan lokal, pemberian parenting konseling bagi anak dan juga ada pelayanan kesehatan yang secara komprehensif kepada balita yang bermasalah gizi.
“Nah pemilihan kami itu untuk awalnya adalah di Lanal Gorontalo, jadi pemikirannya karena ini merupakan klinik Pratama, kemudian punya PAUD yang ada tenaga pendidik dan tenaga kesehatannya lengkap sehingga kami berinisiatif Bele Mo’osehati pilot project kami pusatkan di klinik Pratama Lanal Gorontalo,” ucap Erni.
Untuk 5 (lima) Kabupaten lainnya akan segera dilaunching dalam waktu dekat termasuk Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) dan Dharma Wanita Persatuan Provinsi akan mendirikan Bele Mo’osehati.
“Jadi ini kita akan keroyok bersama seluruh lintas sektor dan OPD terkait dan organisasi-organisasi dan kami akan upayakan penganggaran dari Dana Insentif Fiskal dan CSR yang akan membantu pendanaan Bele Mo’osehati ini,” pungkas Erni.***