MaduraExpose.com- Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih tercatat sebagai pekerjaan paling diminati pemuda di seantero negeri ini. Seperti yang terjadi di Kabupaten Pamekasan, Madura yang membuka 43 formasi lowongan PNS tapi diminati 3.594 orang peserta tes.
Belakangan, Kantor BKD (Badan Kepegawaian Daerah) mencoret 649 nama pelamar karena tak memenuhi persyaratan.
Kepala BKD Pamekasan, Lukman Hedy Mahdiyah, mengatakan ke-649 orang pelamar yang dicoret namanya itu disebabkan tidak melengkapi persyaratan yang wajib dipenuhi untuk melamar formasi calon PNS.
“Ada pelamar yang ijazahnya tidak sesuai dengan formasi. Adapula syarat usia maksimal yang terlampaui,” papar Lukman, Jumat (26/9).
Mantan Camat Palengaan itu, menambahkan, pencoretan nama peserta ada yang disebabkan nomor regestrasi pendaftarannya bukan untuk Kabupaten pamekasan, melainkan intansi di pemerintah pusat. Dan adapula peserta yang menggunakan surat keterangan lulus, padahal aturanya harus foto copy ijazah asli yang dilegalisir.
Lukman mengatakan, para pelamar yang dicoret dan peserta yang lulus persyaratan administrasi akan diberi pemberitahuan melalui surat resmi yang akan dikirim via pos. Khusus surat untuk peserta tak lolos verifikasi, Lukman akan menjelaskan penyebab mereka tak lolos verifikasi.
“Sedangkan untuk peserta lolos verifikasi akan diberi jadwal tes yang hingga sekarang masih belum kami tetapkan. Penetapan jadwal tes masih menunggu konfirmasi dari pemerintah pusat,” kata Lukman.
Lukman menjelaskan, pihaknya mendapatkan kuota CPNS Tahun 2014 sebanyak 43 orang dari beragam formasi. Rinciannya, formasi pengajar atau guru sebanyak 19 orang, formasi tenaga teknis 14 orang dan 10 orang untuk mengisi formasi tenaga kesehatan seperti perawat, bidan dan analis medis.
Lukman mengingatkan kepada seluruh peserta tes calon PNS yang lolos verifikasi agar mewaspadai calo CPNS. Sebab, kata Lukman, calo-calo CPNS itu masih berkeliaran mencari mangsa. Jangan sampai peserta tes CPNS tertipu dan terpedaya rayuan calo dengan modus bisa meluluskan jadi CPNS.
Menurut Lukman, pihaknya mendengar kabar adanya calo yang mengaku bisa meloloskan seseorang menjadi CPNS dengan biaya hingga Rp 200 juta.
“Padahal, tes seleksi calon PNS tahun ini lebih ketat dan menggunakan teknologi informatika. Teknologi itu tidak bisa ditembus oleh calo manapun,” tandasnya. (skl/ana/bus)