MADURAEXPOSE.COM,MATARAM – IAIN Mataram English Study Club (ESC) bekerjasama dengan Lentera Indonesia Institute dan UNW Mataram mengadakan seminar nasional dalam rangka menyambut sumpah pemuda dengan mengusung tema “Momentum Sumpah Pemuda: Revitalisasi Peran Pemuda Dalam Meredam Konflik Sebagai Upaya Merajut Perdamain Di NTB”. Selasa (25/10/16) lalu.
Momentum sumpah pemuda ini menghadirkan tiga pembicara; Hamdan Kasim (Ketua KNPI NTB), Kasat Bimmas Akp. Burhanudin (Polres Lombok Barat), dan Agus Dedi Putrawan, M. SI (Akademisi IAIN Mataram). Adapun ketua panitia momentum Sumpah Pemuda ini adalah Ishak Hariyanto akademisi dari IAIN Mataram.
“Sumpah pemuda ini merupakan hal yang sangat positif bagi para generasi bangsa untuk mengenang perjuangan para pendahulu. Ia melanjutkan “pemuda sebagai generasi bangsa, agent of control dan agent of change harus memiliki mental pejuang, bukan sebaliknya mental budak. Baginya mental pejuang ini adalah pemuda-pemuda yang tahan banting dan selalu berjuang dan menghadapi setiap tantangan, sedangkan mental budak adalah pemuda-pemuda yang hanya duduk manis dan tidak mau berjuang dalam hidupnya,” kata Ishak dalam sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, Hamdan Kasim menyampaikan pemuda sebagai tonggak masa depan bangsa, karena dari pemuda bangsa ini bisa terlahir dan mampu bersaing dengan negara-negara tetangga. Sedangkan Burhanudin lebih menegaskan pada pentingnya peran pemuda dalam meningkatkan semangat perdamaian.
“Pemuda memang memiliki darah juang yang tinggi, oleh karenanya pemuda harus mampu memberikan inspirasi dalam menciptakan perdamaian di NTB,” tegas Burhanudin
Hal senada juga ditegaskan oleh Agus Dedi Putrawan, apabila pemuda harus mampu bersaing, jangan sampai mereka teralienasi dan kalah bersaing, lalu dari kekalahan tersebut pemuda menjadi kecut dan tidak mau bangkit, dan berjuang lagi, karena pemuda adalah inspirasi untuk para generasi. Ada beberapa peserta seminar yang memberikan pertanyaan kritis yakni: Kusuma Wardana (25), Pajrin (23), Hardiansyah (20), Atika Linda Putri (19) Feriyadin (24), Maizura Helmi Dian Safitri (19).
“Momentum sumpah pemuda ini merupakan hal yang positif bagi kami, namun bagaimana kami harus memulai sebagai seorang pemuda yang mampu memberikan sumbangsih terhadap bangsa, sedangkan pemerintah kurang dukungan kepada kami khususnya mahasiswa di Lombok,” kata Kusuma Wardana.
Sebagian besar kegelisahan para penanya adalah bagaimana memulai untuk berbuat demi bangsa. Mereka mengaku adanya momentum seperti ini memberikan spirit dan rasa kebanggan tersendiri, mengingat acara seperti ini, menurut Kusuma, jarang dilaksanakan di NTB khususnya Lombok.
“Harapan kami kedepannya semoga ada keberlanjutan dari acara seperti ini, dan tentu hal demikian adalah salah satu gerbang menuju pemuda yang mampu memberikan insprasi,” harap Atika, salah seorang penanya putri.
Dalam penutupan acara seminar nasional tentang kepemudaan ini, semua pemateri dan peserta melakukan deklarasi momentum sumpah pemuda yang di pimpin langsung oleh Kasat Bimmas Akp. Burhanudin. Adapun isi dari deklarasi tersebut ada lima point (1) Kami pemuda Indonesia menjunjung tinggi perdamaian di NTB, (2) Kami pemuda Indonesia adalah generasi bangsa, (3) Kami pemuda Indonesia adalah agent of change, (4) Kami pemuda Indonesia adalah agent of control, (5) Kami pemuda Indonesia harus menjadi inspirasi bangsa.
Acara sumpah pemuda ini diadakan di gedung kampus UNW Gomong Mataram dan dihadiri oleh 189 peserta dari beragam institusi, IAIN Mataram, UNW Mataram, UNRAM, IKIP Mataram, Muhammadiyah Mataram, dan dari organisasi masyarakat dan juga organisasi kampus baik intra dan ekstra.
[Septika WD]