MaduraExpose.com- Merasa jengkel dengan ketidak jelasan dana migas sebesar Rp 16 miliar, membuat kalangan aktivis yang tergabung dalam Parlemen Masyarakat di zalimi (Parmadi) terpaksa turun jalan menuntut pemerintah kabupaten Sampang segera menjelaskan hasil migas di kota Bahari tersebut.
Selain berorasi, massa Parmadi, membakar foto Bupati Sampang sebagai bentuk kekecewaan mereka karena tidak ditemui oleh satupun pejabat Pemkab. Menurut Habisono, Korlap Aksi Parmadi, kedatangan mereka untuk menemui Bupati guna meminta penjelasan terkait dana migas yang terkumpul sejak tahun 2013 lalu sebesar Rp 16 Miliar.
pihaknya mengaku sudah dua kali mendatangi kantor Pemkab namun tak satupun pejabat yang bersedia menemui demonstran, termasuk Bupati Sampang. Dirinya menduga, “Ngumpetnya” pejabat elit itu karena tidak berani untuk memberikan penjelasan dana migas yang hingga saat ini menjadi tanda tanya besar dikalangan publik.
“Kenapa tak ada satupun pejabat yang berani menemui kami. Padahal Bupati juga telah menandatangani pertemuan rapat umum pembagian saham atau RUPS”, terangnya penuh sesal, Rabu 25 Februari 2015.
Kekecewaan massa pengunjuk rasa kian bertambah karena mereka ditemui oleh Fadilah Budiono selaku wakil Bupati. Menurut demonstran, wabup.
Kendati demikian, Wabup Budiono berusaha memberikan penjelasan kepada Parmadi bawah dirinya ikut merasa perih dengan ulah PT SMP. Bagaimana tidak, rakyat sangat membutuhkan dana tersebut. Lebih jauh dirinya membeberkan, pihaknya sudah menyampaikan langsung kepdaa pengurus yang diduga ikut menikmati uang dari PT SMP tersebut.
(bbs/mex)