Scroll untuk baca artikel
Dewan Pers

Politik Belah Bambu,“Yang satu diangkat yang satu diinjak”

218
×

Politik Belah Bambu,“Yang satu diangkat yang satu diinjak”

Sebarkan artikel ini

Oleh : Ozzy Sulaiman Sudiro (Ketua Umum KWRI)
MaduraExpose.Com, Jakarta – Adanya pemberitaan di sejumlah media cetak dan online terkait surat edaran Dewan Pers Tanggal 3 februari 2017 lalu, yang ditujukan kepada TNI, dan POLRI, hanya melayani beberapa media yang telah lulus verifikasi dan akan mendapatkan penyerahan barcode pada perayaan hari ulang tahun PWI di ambon, hal itu menuai kontra produktif dan membuat keresahan bagi umat pers di tanah air.

Saya menyayangkan atas sikap Dewan Pers. Jelas sangat prematur. “wajar karna para komisionernya Sekarang belum membaca buku sejarah berdirinya Dewan Pers Independen,” sehingga tidak menghargai dan memahami nuansa kebatinan para pejuang pers reformis yang telah memberikan ruang kemerdekaan pers di alam reformasi dan demokrasi.

Hal itu jelas menodai dan menciderai kemerdekaan pers yang sudah kita perjuangkan bersama Selama ini.

Bahkan sudah “memanipulasi image atau tepatnya the politics of denial” yaitu politik penyangkalan, peniadaan terhadap masyarakat, seolah olah kemerdekaan pers ini hanya diraih dan diperjuangkan oleh segelintir organisasi wartawan saja yang sepanjang sejarah pers indonesia, hidup di bawah bayang bayang masa lalu, fokus menari dipanggung orang lain dan bernyanyi nyanyi diatas perjuangan orang lain.

Tentu patut diduga adanya upaya upaya secara masif dan sistemik untuk memasung kebebasan pers kembali seperti di masa orde baru, dimana pers menjadi tunadaya terkooptasi oleh negara yang menjadi aktor dominasi yang sudah lama mati kini berenkarnasi bangkit seperti zombi dan lebih ganas lagi.

------------------------