MaduraExpose.com – Bupati Sumenep, A Busyro Karim mengancam untuk melaporkan operator Kapal Perintis, KM Amukti Palapa kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Pasalnya, pihak operator Kapal diduga menelantarkan penumpang asal Pulau Masalembu dengan menghentikan Pelayaran.
”Kalau memang sengaja tidak berlayar, padahal cuaca kondusif. Maka akan kami tegor. Kalau berkaitan dengan Pemerintah Provinsi akan kami laporkan,” tegas Bupati Busyro, Rabu (13/8/2014).
Seperti diketahui sebelumnya, Selama dua pekan, KM Amukti Palapa menghentikan pelayaran ke sejumlah Kepulauan Sumenep termasuk Pulau Masalembu karena acuaca buruk. Namun, meski Administrator Pelabuhan (Adpel) Kalianget telah mencabut larangan berlayar, pihak operator justru tetap menunda pelayaran tanpa alasan yang jelas.
Bahkan, nahkoda KM Amukti Palapa dilaporkan melarikan diri meninggalkan Kapal, sehingga penumpang asal Masalembu yang berminggu-minggu di Pelabuhan Kalianget tetap terlantar. Hingga saat ini, Kapal tersebut masih ditambatkan di perairan Sumenep dan belum bisa dipastikan pemberangkatannya.
Bupati Busyro menyatakan, pihaknya akan meminta informasi kepada pihak terkait guna memastikan alasan tidak berlayarnya Kapal perintis, KM Amukti Palapa. Apabila terbukti sengaja tidak melayani penumpang, maka Pemkab akan melaporkan operator KM Amukti Palapa itu ke Pemprov karena pengoperasian Kapal untuk pelayaran perintis ke beberapa Pulau itu mendapat subsidi dari Pemprov Jatim.
”Kalau kenyataannya memang begitu (sengaja tidak berlayar walaupun cuaca kondusif, red), maka kami akan laporkan ke Pemprov. Tapi, kami harus ke Adpel dulu menanyakan sebenarnya masalahnya apa, sehingga KM Amukti Palapa tidak berlayar,” ujarnya.
Mantan ketua DPRD Sumenep dua priode ini menambahkan, Pemkab tidak mempunyai kewenangan untuk menegur operator Kapal Perintis karena kontrak Kapal tersebut bersama Pemprov Jawa Timur. Untuk itu, tegoran tersebut harus disampaikan oleh Pemprov Jawa Timur.
”Kami berharap pelayaran kembali normal, sehingga penumpang khususnya asal Masalembu yang terlantar bisa kembali ke kampung halamnya,” pungkas Bupati Busyro. (Faisal/WDA/RRI)