Sumenep, MaduraExpose.com- Kepala Bandara Trunojoyo Sumenep, Juli Mudjiono kepada awak media menbeberkan gagalnya penerbangan pada awal Februari lalu, disebabkan karena dua lapangan terbang (Lapter) yang merupakan satu paket jalur perintis melalui trayek Bandara Trunojo diakuinya belum siap dioperasikan.
“Dua lapter yang belum siap beroperasi itu Bandara terbang di Pulau Kangean dan Bandara Bawean Gresik. Sejauh ini jalur perintisnya masih dalam proses perbaikan”, ujarnya didepan awak media.
Proses perbaikan ulang atau revisi kedua bandara tersebut, saat ini dalam ‘kajian’ Kementrian Perhubungan pusat. Akibatnya, rute penerbangan perintis melalui Bandara Trunojoyo-Juanda untuk sementara waktu, lanjutnya, terpaksa harus dialihkan ke Bandara Dewandari, Kepulauan Karimunjawa, Jepara dan Bandara A. Yani, Kota Semarang.
“Kita berharap pengajuan revisi ini mendapat persetujuan Kemenhub agar secepatnya bisa direalisasikan”, imbuhnya.
Sedang operator untuk rute penerbangan perintis yang melalui Bandara Trunojoyo, menurut Muadjiono menggunakan Susi Air .
(*)