Ansor Tantang SCW, Ancam Junaidi Diranahkumkan

KHAS14 Dilihat

Tudingan keterlibatan Pengurus Cabang GP Ansor Sumenep terkait dugaan kasus pengadaan buku pelajaran Dana Alokasi Khusus (DAK) 2010 makin memanas. Pasalnya, penyebutan lembaga Ansor oleh Moh. Junaidi, Aktivis Sumenep Coruption Wach (SCW), yang dinilai terlibat dalam kasus tersebut, dianggap sebagai pencemaran nama baik terhadap lembaga Ansor.

M. Muhri Zain, Ketua GP Ansor Sumenep menegaskan tidak ada keterlibatan apa pun Ansor dalam proyek pengadaan buku dari Dana DAK 2010. Meski secara defakto buku pelajaran ada sekretariat GP Ansor.

“Ansor Organisasi Pendidikan Kader dan Pemberdayaan pemuda. Itu yang pertama. Nah yang kedua, terkait informasi yang diberitakan oleh beberapa media, Ansor terlibat dalam distribusi buku bermasalah itu tidak benar. Jadi ansor ini tidak pernah baik langsung mau pun tidak langsung cawe-cawe dalam proyek apa pun itu namanya,” kata Muhri Rabu (17/12/14).

Terkait soal adanya tumpukan buku di sekretariat muhri membenarkan. Menurutnya, buku tersebut merupakan titipan dari temannya yang bekerja di penerbit di jogjakarta selama dua hari.

“Saya tidak tahu kalau itu buku proyek pengadaan DAK dan lainnya. Itu bukan urusan saya. Karena memang banyak teman-teman yang menitipkan buku ini, dari kepulauan, buku, ada sepeda dan sebagainya,” sanggahnya.

Karena itu, tudingan yang dialamatkan ke Ansor soal adanya keterlibatan lembaga atas kasus pengadaan buku bermasalah tersebut tidak benar dan Ansor merasa dirugikan atas tudingan tersebut. Muhri meminta agar Moh. Junaidi segera meminta maaf di media mengklarifikasi statmennya. Jika tidak, pihaknya akan menyeret persoalan tersebut ke ranah hukum.

“Jadi kami meminta Moh Junaidi meminta maaf melalui media kepada seluruh pengurus Ansor dan kader Ansor se kabupaten Sumenep dalam 2 kali 24 jam. Kalau tidak melakukan itu maka kami akan menempuh jalur hukum,” ancam Muhri di depan media.

Tinggalkan Balasan