Sumenep (Maduraexpose.com) –
Beredarnya pemberitaan yang menuding adanya mafia pupuk mendapat reaksi keras dari Politisi dari Fraksi PKB DPRD Sumenep Dul Siam.
Menurut Dul Siam, sejauh ini belum ada pihak-pihak yang mengaku dirugikan terkait dengan masalah pupuk di Sumenep.
“Terkait dengan pupuk, sebenarnya masyarakat tidak ada yang dirugikan selama petani tidak melakukan penebusan. Karena jatah petani yang sudah tergabung dalam kelompok tani selama belumm ada penebusan, maka jatah pupuk nya tidak akan hilang,”demikian Dul Siam melalui pesan WhtasApp yang diterima Maduraexpose.com, Selasa 12 Oktober 2021.
Politisi asal Sapeken ini menambahkan, pendistribusian pupuk tidak bisa dilakukan sembarangan karena harus melalui ketentuan yang sudah ada.
“Jadi begini, untuk kios yang melakukan penebusan ke distributor itu dilakukan berdasarkan permintaan dari petani yang tergabung dalam kelompok tani,” imbuhnya.
Dul Siam curiga ada pihak tertentu yang diduga sengaja ingin melakukan kegaduhan dengan maksud pengalihan isu.
“Munculnya kegaduhan ini menjadi pertanyaan, apa sebenarnya yang dimaksud mafia pupuk itu, No!
Kalo mafia bantuan kelompok tani ya. Malah sangat banyak dan hampir semua orangg faham,ada banyak kelompok tani yg diusulkan dapat bantuan,tapi setelah bantuan itu keluar tidak diberikan ke kelompok tani yang bersangkutan,” tandasnya.
Politisi senior di PKB Sumenep ini malah membeberkan adanya bantuan kelompok tani yang diduga manipulatif.
“Bahkan ada bantuan kelompok di salah satu desa yg tdk pernah melakukan kordinasi dengan Kades nya sampai bantuan itu terealisasi,ini berarti ada dugaan pemalsuan dukomen desa,” bebernya lagi panjang lebar.
Dul Siam kembali menegaskan, munculnya kegaduhan soal adanya mafia pupuk jelas sebuah pegalihan isu.
“Dipersoalkannya pupuk ini sebenarnya hanya pengalihan issue dari banyaknya bantuan untuk kelompok tani yang tidak diberikan kepada kelompok penerima,”pungkasnya. (Ferry Arbania)