Senyum Bupati Sumenep Yang Sulit Terbaca

0
1354
Bupati Sumenep Achmad Fauzi,SH.MH/Istiemewa

Oleh: Ferry Arbania, Pemimpin Redaksi Maduraexpose.com

Sosok Bupati Sumenep Achmad Fauzi,SH.MH memang kerap menjadi buah bibir dikalangan masyarakat, baik ditingkat akar rumput maupun dikalangan praktisi, akademisi, aktivis mahasiswa hingga para politisi di DPRD Sumenep.

Politisi muda yang lama berkecimpung dengan bisnis besar di Jakarta ini selalu tampil dengan sederhana dan memperlakukan semua orang dengan santun dan apa adanya tanpa melihat latar belakang strata socialnya. Kepeduliannya terhadap ekonomi masyarakat kecil membuatnya sangat dicintai banyak wong cilik. Bahkan dalam catatan panjang penulis, sosok Achmad Fauzi mampu memperlakukan lawan politiknya dengan baik, termasuk para pengkritiknya tak jarang yang berbalik arah mendukung setiap kebijakannya.

Sikap tegas dan “andhap asor” yang ditampakkan sosok Bupati Achmad Fauzi terlihat sejak dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati Sumenep pada priode sebelumnya mendampingi Bupati Busyro Karim.

Konsitensi sikap ramah itu tak lantas luntur dari kepribadian Achmad Fauzi, meski dirinya “naik kelas” menjadi Bupati Sumenep hasil Pilkada 9 Desember 2020 silam yang berpasangan dengan Dewi Khalilfah.

Bahkan kemenangan ini oleh sebagian tokoh politik dianggap sebagai prestasi besar dari sosok Achmad Fauzi selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep, karena dianggap mampu mengelola partai besutan Megawati Soekarnoputri dengan baik, hingga berhasil mengalahkan PKB beserta koalisinya yang selama ini dikenal partai paling besar dengan jumlah kursi terbanyak di DPRD Sumenep.

Berdasarkan data KPU, pasangan Achmad Fauzi-Dewi Khalifah yang diusung PDI Perjuangan unggul 23.200 suara atas rivalnya Fattah Jasin-KH Ali Fikri yang diusung PKB. Achmad Fauzi-Dewi Khalifah berhasil meraih dukungan 319.876 suara, sedangkan Fattah Jasin-KH Ali Fikri 296.676 suara.

Membaca sosok Bupati Achmad Fauzi tak cukup hanya dengan artikel berita yang berselweran disejumlah media massa. Satu hal yang membuat takjub banyak Kiai adalah sikapnya yang selalu tampak tenang dan sabar dalam menghadapi tugas-tugas beratnya. Beliau selalu melihat persoalan dari dua sisi. Akibatnya tak gampang dipengaruhi oleh para pembisiknya maupun “penumpang gelap” yang kerap datang tanpa diundang dan pergi tanpa solusi. Inilah yang membedakannya dengan bupati pendahulunya.

Gerakannya susah di tebak ,taktis dan cerdas melihat komitmen. Gaya komunikasinya renyah tak berbelit-belit. Diskusinya hangat dengan pola komunikasi yang kaya refrensi. Tak heran jika sekelas anggota dewan di DPRD Sumenep banyak yang sungkan dan hormat pada dirinya.

Publik mulai paham, jika Bupati Achmad Fauzi memang sedikit bicara dan lebih kepada kerja kerja kerja. Gayanya kerap terlihat sangat dinamis, bisa birokratis dan tidak birokratis dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan gaya kepemimpinannya yang tampil dengan kesederhanaan itulah membuat sulit di tebak oleh orang-orang di lingkungan Pemkab Sumenep. “Hati-hati, air beriak bukan berarti tak dalam”, kapasitasnya mumpuni loh.

Sepintas, melihat senyumnya, pejabat “nakal” mengira Sang Bupati tak mungkin pernah marah. Namun jangan salah, Bupati Fauzi pandai meyembunyikan energi positif dan negatifnya melalui seyuman. Inilah yang harus dipahami oleh sekelas kepala OPD.

Apalagi dalam waktu dekat, saat-saat yang menegangkan dijelang mutasi pejabat dan pembahasan anggaran, kita tunggu “seyuman maut” bupati Sumenep. Meski tanpa nyala sirine, arahnya sudah sangat jelas sebagai penada sinyal buat DPRD dan OPD dilingkungan Pemkab Sumenep.

Adakah yang mengira, bagaimana kalau mutasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, pergeseran dan pengisian jabatan di laksanakan pada saat SO baru di bulan Januari?

Pembahasan anggaran di DPRD awal tahun pertama dari hubungan bupati baru dengan DPRD ,Apakah pembahasan alot seperti awal pemerintahan Bupati Busyro Karim, pada saat dilantik membuat kantong kering seluruh anggota DPRD Sumenep karena selama 6 bulan mereka tidak dapat gajian.

Tulisan ini mengajak seluruh masyarakat Sumenep untuk sama-sama mengawal dan melihat dengan jernih tentang keseriusan Bupati Achmad Fauzi dalam melayani masyarakatnya. Disinilah kita bisa “mengintip” kinerja seluruh anggota DPRD Sumenep dalam membangun sinergitas dengan pemerintahan Sumenep yang baru dibawah komando Bupati Achmad Fauzi. “Semoga wakil rakyat kita tetap berpihak pada kepentingan Wong Cilik.” [*]