Kisruh Dana Sertifikasi Guru Mencuat, Disdik Sumenep Berdalih Ada Kekeliruan “Cutoff”

0
1233

Sumenep (Maduraexpose.com)– Kurniadi,SH, salah satu Advokat senior yang baru-baru ini sempat kisruh dengan Kapolres Sumenep soal kutukan srigala kini muncul kembali kepermukaan dengan membongkar kasus yang tak kalah hebohnya, yakni terkait dugaan pemotongan uang sertifikasi guru yang dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Menurut Kurniadi, dari pengakuan beberapa guru yang mengalami pemotongan uang sertifikasi tersebut mengaku tidak sadar jika SPJ yang ditanda tanganinya terdapat keganjilan.

“Dari pengakuan beberapa guru yang kami jumpai, justru pemotongan terjadi tanpa mereka sadari dan jumlahnya juga berfariasi.

Salah satu dugaan pemotongan yang dijumpai aktivis Pro Demokrasi itu tersebut diketahui setelah salah seorang rekan mereka menyatakan rasa penasarannya mengenai Gaji Sertifikasi mereka yang tidak sesuai dengan gaji pokoknya.

“Sehingga memantik reaksi guru-guru lainnya untuk juga mengecek gaji sertifikasinya yang ternyata sama. Terpotong secara aneh,”demikian Kurniadi menambahkan dalam catatan daring yang dilansir media ini.

Bahkan dalam laporan salahh satu media di Sumenep yang melansir hasil investigasi Kurniadi tersebut mencatat, bahwa ebagian besar guru pada dasarnya tidak pernah memperhatikan persesuaian gaji mereka dengan gaji sertifikasinya. Selain itu, mereka memandangani SPJ penerimaan pembayaran gaji sertifikasi sesuai dengan besaran gaji mereka padahal yang diterimanya tidak sama dengan jumlah yang ditandatanganinya.

Kurniadi lantas mempertegas atas temuan tersebut agar direspon oleh pihak yang berwajib

Fenomena temuan Gaji yang diduga terpotong secara aneh tersebut, harus ditindaklanjuti oleh Aparat Penegak Hukum (APH). Saya menduga dana milyaran yang dihasilkan dari pemotongan tersebut mengalir ke sejumlah pejabat penting, terutama di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep,”tandasnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Moh. Iksan saat dikonfirmasi melalui pesan WhtasApp memberikan klarifikasi lewat voice note kepada Maduraexpose.com pada Kamis 27 Mei 2021.

“Tidak ada potongan, jadi semua itu CutOff melalui….(suara kurang jelas,Red). Pada saat CutOff itu ada kan kesalahan atau kekeliruan dari perhitungan. Setelah mencuat, kemduian saya kumpulkan untuk dikoreksi kembali. Dan ternyata memang ada kekeliruan dalam cutoff, sehingga ada kekurangan bayar terhadap penerima program sertifikasi,”terang Iksan dalam keterangannya yang diterima Maduraexpose.com. [Ferry Arbania]