Sumenep (Maduraexpose.com)—Ratusan pot hitam yang selama ini terlihat dipenuhi dengan tanaman hias, dibiarkan terlantar dan mati tak terurus. Akibatnya, banyak kecaman datang dari banyak kalangan, termasuk dari kalangan pengendara yang kerap mempertanyakan kenapa ratusan bunga dalam pot itu dibiarkan mati tak terurus oleh dinas terkait.
Persoalan ini terus mencuat ketika beberapa warga bersedia memberikan kritiknya melalui media. Salah satunya pengendara yang mengaku bernama Intan. Dirinya mengaku sangat prihatin dan secara tidak langsung telah mempermalukan Bupati Sumenep sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sumenep.
“Astaghfirullah, kok tega ya tanaman hias sebanyak itu dibiarkan mati tak terurus. Itu kan menggunakan uang rakyat. Harus dirawat dengan baik dong. Ini kok malah tinggal tumpukan pot saja seperti tempat sampah saja,” ujarnya kepada media ini, Senin 24 Mei 2021.
Kecaman yang tak jauh berbeda juga datang dari Tedy Muhtadi, salah satu Fungsionaris Sumekar Network. Menurutnya, tak terurusnya tanaman hias dalam pot yang selama ini difungsikan untuk memperindah kota dengan anggaran yang tidak sedikit tersebut, patut dievaluasi oleh Bupati Sumenep agar tidak ditiru oleh instanasi pemerintah yang lain dilingkungan Pemkab Sumenep.
“Jadi, kami berharap Pak Bupati Achmad Fauzi peka menyikapi persoalan tak terurusnya ratusan tanaman dalam pot yang diniarkan mati dan hilang di jantung kota itu. kalau perlu copot saja kepala OPD nya agar menimbulkan efek jerah kepada oknum pejabat lainnya,”ujarnya dengan nada berapi-api.
Tak hanya itu, seorang warga bernama Herman, saat dihubungi wartawan mengatakan, raibnya tanaman hias di “simpang odheng’,Kota Sumenep tersebut patut disayangkan. Apalagi fasilitas seperti tamanan hias yang sedari awal diproyeksikan untuk mempercantik kota Sumenep itu dibangun dari dana yang menguras ‘kantong’ APBD.
“Ya mas, kami lihat tamanan bunga ini sudah lama mati dan bahkan hilang dari potnya. Kenapa instansi terkait terkesan cuek dan tidak bertanggungjawab terhadap pemeliharaan tamanan yang dibangun oleh Pemkab.Coba dirawat tamanan hias itu kan bagus,” sesalnya kepada wartawan.
Sementara Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPRKP & CK) Sumenep Ir. Moh. Jakfar, MM saat dikonfirmasi wartawan pada saat jam kerja sedang tidakditempat.
Namun kata salah satu stafnya mengatakan, kalau mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan di era Bupati Busyro Karim itu sedang rapat.
“Maaf mas, Bapak (Kadis,Red) lagi rapat dilantai 2 (Pemkab).”terangnya kepada wartawan.
Sementara Bupati Sumenep Achmad Fauzi, saat diminta tanggapan terkait kisruh ratusan tanaman hias yang mati dan hilang di jantung kota Sumenep, mengaku sangat mengapresiasi masukan dari masyarakat.
Bupati menilai, masukan dari masyarakat menunjukkan kepdulian warga Sumenep terhadap keindahan kotanya sendiri dan hal itu menurut politis PDI Perjuangan ini perlu diapresiasi dan akan ditindak lanjuti.
“Karena saat ini saya masih ada acara, belum bisa berkomentar panjang lebar terkait ratusan tanaman hias dalam pot yang mati seperti dikeluhkan masyarakat tersebut. Tapi yang jelas, persoalan ini akan kami evaluasi di internal Pemkab,” ujar Bupati Sumenep Achmad Fauzi lewat sambungan telponya kepada Maduraexpose.com sambil meminta ijinkan melanjutkan kesibukannya. [b86/dbs/fer]