Sumenep (Maduraexpose.com) – Ulama Kharismatik KH.Taufiqurrahman,FM, salah satu Tokoh NU Sumenep paling berpengaruh yang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Mathlabul Ulum Jambu, Lenteng, Sumenep, Madura menyatakan langkah Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang akan menutup tambak ilegal maupun tambak yang masih menyisakan persoalan lingkungan yang selama ini diduga terjadi pembiaran.
“Saya dukung sikap tegas Pak Bupati Fauzi yang akan menutup tambak udang ilegal dan yang bermasalah terhadap lingkungan. Memang aturan harus ditegakkan. Dan setiap usaha harus sesuai dengan perizinan yang ada, agar tidak berbenturan dengan kemaslahanat masyarakat lainnya,” ujar Kiai Taufiqurrahman, FM, Tokoh NU yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Mathlabul Ulum, Jambu, Lenteng, Sumenep menjawab konfirmasi Maduraexpose.com seperti dilansir hari ini, Rabu 7 April 2021.
Kiai Taufiq merasa yakin Bupati Fauzi lebih berani dan tegas dalam menuntaskan sengkarut perijinan tambak yang selama ini banyak dikeluhkan oleh warga. Dengan jabatannya saat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sumenep, pemerintah daerah tentunya diharapkan lebih memihak kepada masyarakat kecil. Salah satu yang diharapkan masyarakat akar rumput adalah mengembalikan tambak udang kepada aturan yang ada.
“Pemerintah memang butuh adanya infestasi di Sumenep. Tetapi siapapun yang hendak berinvestasi harus sesuai (patuh) dengan aturan yang ada. Jadi, tidak hanya melihat keuntungan yang bisa mendatangkan PAD saja, tapi sesuai dengan aturan dan tidak merugikan masyarakat,”tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengeluarkan statmen keras terhadap para pemilik tambak di Sumenep, baik yang ilegal ataupun yang sudah berijin tapi diduga ada yang melabrak aturan dipastikan akan berurusan dengan konsekskuensi aturan yang sudah ditetpakan pemerintah.
Pihaknya juga dengan membantah keras, kalau selama dirinya menjadi Wakil Bupati priode 2015-2020 mendampingi Bupati sebelumnya A.Busyro Karim tidak pernah terlibat dalam hal apapun yang berkaitan dengan perijinan tambak. Menurutnya,kekacauan soal ijin tambak ini seolah-olah menjadi resido sampah kebijakan pemerintahan Sumenep yang kerap difitnahkan kepada dirinya.
“Semua orang tau, waktu itu saya hanya sebagai Wakil Bupati. Jadi tidak benar kalau ada fitnah saya ikut bermain soal perijinan tambak. Semua kewenangan saat itu ada di Pak Bupati bukan saya yang hanya Wabup,” demikian Bupati Achmad Fauzi menegaskan.
Dirinya juga memastikan, sejak dirinya dilantik menjadi Bupati Sumenep belum pernah satupun menandatangani ijin tambak di Sumenep.
“Sejak saya dilantik menjadi bupati sampai sekarang ini, belum pernah satupun saya mengeluarkan ijin tambak itu. Tolong itu dicatat. Nanti semua pemilik tambak dan seluruh instansi yang berkaitan dengan proses perijinan seperti DLH dan DPMPTSP akan kita panggil semua. Biar jelas siapa yang bermain,” tandasnya Achmad Fauzi.
Suami dari Nia Kurnia ini mengakui punya tanggung jawab moral terkait dengan amburadulnya tambak di Sumenep yang terus menjamur. Persoalan tambak ini, lanjut Fauzi, akan terus “dirapikan” tanpa pandang bulu.
“Persoalan tambak ini jadi PR berat buat pemeritahan Sumenep yang baru. Untuk itu, kami akan mengambil langkah tegas dalam masalah tambak ini.” paparnya lagi menambahkan.
Sedangkan untuk pemilik tambak perorangan yang belum mengantongi ijin, Bupati Fauzi menghimbau agar mereka mengikuti peraturan pemerintah.
“Khusus pemilik tambak perorangan yang belum berijin, nanti kami berikan sosialisasi dan kami surati satu persatu agar mereka segera membuat paguyuban dengan membuat ipal komonal. Kalau masih membangkang aturan pemerintah pasti kami tindak dengan tegas,” pungkasnya. [Ferry Arbania]