Sumenep (Maduraexpose.com)–Pasca penjemputan Ra Mamak Ketua DPC PPP Sumenep di Kantor KPU kemarin tampaknya berbuntut panjang karena banyak pihak yang terkesan menyalahkan pihak relawan dan loyalis lewat sindiran dan bahkan “nyinyiran” pedas.
Pemicunya diduga karena relawan dan loyalis Ra Mamak ogah mengalihkan dukungan kepada selain KH.Mohammad Shalahudin A.Warits. Maklum, KH.Ali Fikri yang sekarang menjadi Cawabupnya Fattah Jasin tersebut merupakan kakak kandung Ra Mamak.
Fenomena ini terungkap dari sindirian Juru bicara Keluarga Besar Annuqayah,Kiai Hazmi Basyir melalui kaun facebooknya Raden Hazmi Latee
Seperti dilihat Maduraexpose.com pada selasa 8 September 2020.
Media ini mencoba meminta ijin kepada pemilik akun untuk mengunggah kedalam berita hari ini.
“Serba salah. Kubu Ra Mamak selalu serba (di)salah(kan). Ketika Ra Mamak tetap bergerak padahal yang dapat rekom dan SK adalah kakaknya, lalu dianggap “la nyala”. Padahal kalau bicara yang lebih awal, jauh lebih awal Ra Mamak,” demikian postingan Raden Hazmi Latee yang menyedot perhatian banyak Netizen lainnya, Selasa.
Raden Hazmi Latee merasa heran dengan pihak-pihak yang selalu merecoki perjuangan para loyalis Ra Mamak.
“Ketika pendukung dan relawan tetap kukuh bergerak, dianggap baper dan tidak siap menerima takdir. Padahal mereka hanya menjalankan komitmen dan ikhtiar,”tulisnya lagi.
Raden Hazmi seolah mengingatkan dengan keras, bahwa persoalan Ra Mamak dengan kakak kandungnya (Ali Fikri Paslon Fattah Jasin,Red) bukan persoalan keluarga melainkan masalah pilihan politik yang didalamnya ada proses dan prinsip yang harus dihargai oleh semua pihak.
“Ketika ada sikap bahwa suara Ra Mamak tidak mudah dengan begitu saja dialihkan ke kakaknya, lalu dianggaplah sebagai sikap egois atau bahkan memupuk permusuhan. Padahal ini tentang politik yang di dalamnya ada proses dan prinsip. Mereka mungkin tidak tahu proses sejak awal dan beropini hanya sesuai selera,”tandasnya.
Tak hanya itu, Raden Hazmi Lateen malah menutup postingannya dengan kalimat yang seakan menyindir keras partai pengusung. Maklum, saat ini Kiai Hazmi masih menjabat sebagai Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Sumenep.
“Selamat pagi, mari nikmati pagi dan ikuti pilkada dengan santai.
Bagi saya, kali ini adalah momen paling nyaman, karena sudah tak merasa memiliki kewajiban memenangkan calon dari partai saya.
Hidup…… Hidup siapa ya,” tutupnya dengan kalimat yang sangat enjoy tapi menukik.
Postingan Raden Hazmi Latee inipun mendapat tanggapan beragam dari kalangan warganet.
“Beliau sang Kyai fenomenal sosok pemimpin yg tidak bisa ditukar nominal semoga masih ada asa untuk beliau ujudkan gagasan yg brilian,” tulis pemilik akun Abdul Malik mengomentari.
Kemudian ditimpali oleh puluhan lainnya dengan merujuk pada status ditas.
“Banyak komentar miring tentang kami(Relawan).
Kurang lebihnya seperti ini, Relawan itu;
– Sakit Hati
– Mengobok-obok an-Nuqayah
– Pemecah belah.
– Dll.
Sambil tertawa, abdinah namun bicara dalam hati, oreng ini gila apa sok waras.
Saporanah ka’dintoh, Kiai Raden Hazmi Latee,” tulis Zainol Faqih
.
Untuk diketahui, Loyalis dan Relawan Ra Mamak sejak awal bersama mayoritas Keluarga Besar Annuqayah berkomitmen untuk mengusung Ra Mamak menjadi Calon Bupati dan menolak tawaran diposisi Bacawabup. Komitmen dukungan itu dipertahankan hingga pasca pendaftaran paslon di KPU Sumenep.
KH.Ali Fikri yang merupakan kakak kandung dari KH.Mohammad Shalahudin A.Warits (Ra Mamak) menjadi Cawabupnya Fattah Jasin yang diusung oleh PKB.
Editor: Ferry Arbania