MADURAEXPOSE.COM–Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) meminta Kemendikbud untuk tidak melaksanakan dulu Program Organisasi Penggerak (POP) pada tahun ini. PGRI meminta agar POP tahun ini ditunda dan dananya dialihkan untuk mendukung pembelajaran di sekolah.
Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi mengatakan, sebaiknya pada tahun ini Kemendikbud fokus saja dulu pada evaluasi POP yang programnya itu ditujukan untuk pelatihan guru di seluruh Indonesia.
Menurut Unifah, kalaupun anggarannya sudah dikeluarkan maka dana tersebut bisa dialihkan terlebih dulu untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang saat ini dilakukan sekolah karena Pandemi Covid-19.
“Kami tetap minta ditunda. Dananya tahun ini sebaiknya untuk subsidi paket internet buat siswa dan guru. Silakan dievaluasi yang komprehensif,” katanya ketika dihubungi, Rabu (29/7/2020)
Sikap PGRI sudah menyatakan tidak bergabung di POP, Unifah menyatakan pandemi Covid-19 datang meluluhlantakkan berbagai sektor kehidupan termasuk dunia pendidikan dan berimbas pada kehidupan siswa, guru, dan orang tua.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim sudah meminta maaf terkait polemik POP. Dia meminta tiga organisasi kembali bergabung.
Tiga organisasi yang dimaksud yaitu Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, LP Maarif NU, dan PB PGRI. Nadiem menyebut tiga organisasi itu selama ini menjadi mitra strategis pemerintah dan berjasa besar di dunia pendidikan bahkan jauh sebelum negara ini berdiri.
“Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna,’’ ujar Nadiem di Jakarta, Selasa (28/7).[iNews]