Kejadian nahas dialami sejumlah awak kapal layar motor (KLM) Sahabat Muslim GT 71. Pasalnya, kapal dengan kapasitas muatan 215 ton ini tenggelam di perairan kepulauan Sapeken, Sumenep, Kamis (23/7/20) lalu.
Peristiwa bermula saat KLM Sahabat Muslim
pada Senin (20/7/20) sekitar pukul 00.00 Wib Berangkat dari pelabuhan Kota Bima Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan tujuan Banjarmasin.
Ditengah perjalanan, saat melihat di selat Kepulauan Sapeken, tepatnya pada Kamis (23/7/20) sekitar pukul 09.00 Wib. Kapal dihantam ombak besar sehingga papan lambung sebelah kanan terlepas.
Alhasil, air laut mulai masuk dan mengakibatkan kapal penuh dengan air hingga tenggelam kedasar laut.
Akibat dari kejadian tersebut, Nahkoda kapal langsung mengintruksikan kepada anak buah kapal (Abk) untuk menyelamatkan diri dengan membuat rakit dari Drum minyak yang disusun sebelum meninggalkan bangkai kapal.
Setelah terombang-ambing dilautan selama sehari-semalam, pada Jum’at (24/7/20) tepat pukul 13.30 Wib, seluruh Abk sebanyak 6 orang itu berhasil ditemukan oleh tim Sar Sapeken di perairan sebelah utara pulau Pagerungan kecil.
Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti mengatakan, KLM Sahabat Muslim di Nahkodai Zaidun beserta 5 Abk itu sedang memuat ratusan ton Garam dan bawang merah.
“Saat ditemukan semua awak kapal dalam keadaan sehat dan selamat,” katanya.
Adapun identitas awak kapal diantaranya, Zaidun (60) asal kota Bima sebagai nahkoda, Andi Muhammad Herianto (36) dan Kamli (34) juga asal kota Bima sebagai juru minyak.
Kemudian Suaeb (53) asal kota Kediri sebagai kepala kamar mesin (KKM), Istama (35) thn asal kota Bima juru mudi kapal, serta Brunai Darussalam (27) asal kota bima juga sebagi juru minyak.
Menurut Widiarti, para korban dibawa dan ditampung di rumah masyarakat setempat. Yakni di kediaman Khairil warga dusun Mandar Desa Sapeken.
“Sampai saat ini kerugian akibat peristiwa itu belum diketahui, yang terpenting semua korban selamat,” pungkasnya. (*)