MADURA EXPOSE–Pamekasan, Terpilihnya Karimullah dari Partai Gerindra menjadi perbincangan dari berbagai kalangan di Pamekasan. Ada sebagian yang mengatakan, situasi ini menunjukkan sikap Koalisi yang sudah tidak mempunyai makna apapun dalam kepemerintahan Achmad Syafii dan Kholil Asy’ari. Praktis, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang notabene menjadi pemenang Pemilu 2014 ‘hanya’ mendapat posisi Ketua DPRD.
“Ini lebih parah dari masa K. Kholilurahman. PPP saat itu Oposisi dengan Demokrat, dan kecuali Ketua DPRD karena memang aturan sebagai Pemenang, PPP tidak mempunyai apa – apa.” Celetuk Mahasiswa yang hanya mau disebut inisial H di tempat ngopi.
Membelotnya salah satu Kader Partai Koalisi, timpal mahasiswa yang lain berinisial I, menunjukkan Kondisi ini untuk PPP lebih parah dari masa Kholilurrahman. “PPP itu pimpinan Koalisi, tapi masih saja tidak dapat jatah apa-apa. Kalau semasa K. Kholil, itu kan PPP memang Oposisi, wajar laah.”
Kondisi ini, terang I, juga sama persis dengan kondisi beberapa Tahun yang lalu. Dimana, di Komisi yang sama, Fariduddin salah satu politisi Partai Demokrat yang menjadi Oposisi berhasil merebut Ketua ditengah Perjalanan.
Sementara itu, Agus Sujarwadi, Ketua DPC Gerindra kepada Maduraexpose.com mengklaim, kondisi ini tidak akan merubah sikap apapun. Karena menurut agus, Gerindra cara beroposisi berbeda dengan partai lain.
“Cuma, kegagalan koalisi duduk di ketua komisi menunjukkan buntunya jalur komunikasi penguasa.” Terang Agus.
Sementara ini, belum ada respon apapun dari PKS Pamekasan. Maduraexpose.com mencoba menghubungi Jailani, Ketua PKS Pamekasan melalui pesan singkatnya, belum memberikan jawaban. Dan, Anwari Kholil juga belum memberikan komentar apapun hingga berita ini dinaikkan.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan apapun dari Ketua PPP Pamekasan. [ADD/FER]