Madura Expose-Belakangan ini Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) sangat gencar menyoroti sejumlah persoalan yang berkaitan dengan kebijakan maupun program yang bersentuhan dengan dunia pendidikan, termasuk masalah program Indonesia Pintar (PIP) yang terindikasi banyak penyimpangan.
Hal itu diungkap Ketua DPKS Kamalil Ersyad, yang secara tegas membeberkan pelaksanaan PIP di Kabupaten Sumenep dinilai tidak tepat sasaran.
“Itu terjadi (tidak tepat sasaran) karena lemahnya data yang menimbulkan banyak persoalan. Padahal program PIP ini bagus loh”, ujarnya kepada wartawan di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jum’at (29/1/2016).
Lemahnya data yang dimaksud mantan Ketua Komisi D DPRD Sumenep ini mengarah kepada Badan Pusat Statistik (BPS) yang tidak valid dengan kenyataan dilapangan.
“Indikasinya, selama ini BPS hanya meng copy paste hasil pendataan yang lama. Saya menyarankan updat datanya di bawah melibatkan seluruh instansi terkait”, imbuhnya.
Ersyad menyarankan BPS supaya melibatkan Dinas Pendidikan, Bappeda, Dinsos dan instansi lain yang bisa membantu objektivitas data yang jauh lebih valid.
“Biar tidak salah sasaran terus, update datanya jangan hanya dari BPS saja dong”, pungkasnya.
[dbs/fer]