Geruduk KPK, Mahasiswa Laporkan Dugaan Gratifikasi Haji Setnov Cs

0
886

Maduraexpose.com-Aksi yang mereka gelar terkait dengan keberangkatan Ketua DPR Setya Novanto beserta Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan juga Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini dan Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen, Nurhayati Assegaf ke Arab Saudi atas undangan Kerajaan negara tersebut.

Dalam aksinya mahasiswa meminta komisi antirasuah menyelidiki keberangkatan petinggi parlemen tersebut karena diduga telah menerina gratifikasi dari Raja Arab Saudi, terkait pembiayaan akomodasi dan fasilitas-fasilitas lainnya selama di Saudi. Keberangkatan petinggi DPR ke Saudi juga mengikutsertakan istri mereka.

“Jika semua pembiayaan tiket transportasi, akomodasi termasuk fasilitas-fasilitas lainnya dibiayai oleh Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz seperti yang dikatakan oleh Nurul Arifin (staf ahli Ketua DPR RI), maka Ketua DPR RI dan beserta rombongan dapat dikenakan tindak pidana korupsi berupa bentuk gratifikasi,” kata Zulmukti humas aksi, Kamis (01/10/2015).

Untuk itu, ia meminta KPK untuk segera mengusut kasus tersebut. Mahasiswa juga siap mendukung KPK untuk pro aktif menyelidiki dan mengusut dugaan penerimaan gratifikasi para pimpinan DPR dan rombongan.

“Termasuk kehadiran Ketua DPR RI Setya Novanto dan wakil ketua DPR RI Fadli Zon dalam kampanye Donald Trump di Amerika Serikat yang difasilitasi oleh pengusaha Hari Tanoe untuk kepentingan bisnisnya. Tentu pertemuan ini bukan lah acara makan siang gratis,” tegasnya.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa yang merupakan perwakilan dari Jakarta, Bogor, Banten dan Yogyakarta itu juga sempat menyerahkan laporan dugaan gratifikasi pimpinan DPR tersebut ke Bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK. Pihak KPK menerima laporan untuk kemudian ditindaklanjuti.

“Untuk itu kami meminta dengan tegas kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengusut hal ini. kami tidak ingin Parlemen Indonesia dipimpin oleh orang-orang yang mudah disuap, apalagi Pimpinan DPR bergelar Haji ABIDIN alias naik haji dari Anggaran Biaya Dinas yang selama ini marak menjadi budaya para pejabat baik di pusat maupun di daerah. Apalagi penyelenggaraan haji tahun ini sangat buruk di Arab Saudi sana, jangan-jangan ini jadi uang tutup mulut buat mereka,” tandasnya.

“Tangkap dan adili Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon atas kasus tindak pidana korupsi berupa gratifikasi,” sambung Zulmukti.

Aksi berlangsung sekitar satu jam sebelum akhirnya mahasiswa membubarkan diri setelah bertemu bagian pengaduan masyarakat di KPK.Mereka mengancam akan kembali lagi ke KPK jika dugaan gratifikasi haji Setnov cs ini tidak ditindaklanjuti. (*/seruu)

BAGIKAN
www.maduraexpose.com | Mengawal Kepastian Hukum