Pemerintah meminta masyarakat dan para petani mewaspadai musim kemarau yang berpotensi mengakibatkan kekeringan pada Agustus dan September 2015.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan setiap musim kemarau panjang, pertanian di Tanah Air terganggu lantaran kekurangan air. Untuk itu, pemerintah berupaya menggulirkan upaya antisipasi dengan mendistribusikan pompa dan membenahi irigasi di sentra pertanian yang rentan kekeringan.
“Kita bisa mengatasinya. Yang penting di daerah pertanian dilengkapi dengan pompa-pompa air, baik pompa air dari sungai, juga pompa air tanah,” kata JK di kantornya, Senin (27/7/2015).
Selain itu, pemerintah juga mengupayakan hujan buatan apabila ada gumpalan awan di atas wilayah yang mengalami kekeringan.
JK mengakui aktivitas pertanian berisiko terganggu akibat musim kemarau panjang yang mulai berlangsung pada akhir Juli ini.
“Mudah-mudahan kekeringan tidak sampai akhir tahun. Kalau masih bulan Juli ini tentu orang masih bisa bertahan, tapi Agustus dan September kita harus hati-hati,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan telah menyiapkan 20.000 pompa untuk disebar di daerah endemis kekeringan, seperti Indramayu, Cirebon, Demak, Pati, Grobogan, Bojonegoro, dan Nusa Tenggara Timur. Khusus NTT, distribusi 30 pompa bor telah dirampungkan.
(bisnis)