Sumenep, MaduraExpose.com- Tokoh masyarakat sekaligus pemerhati urusan sosial kemasyarakatan dari Sumekar Network, Ki Demang Zaenuri, meminta kalangan media hati-hati menyajikan informasi tentang pengakuan orang tua Luyunatun Fahmiyah (20), yang melahirkan bayi laki-laki tanpa suami dengan dalih titisan ular.
“Apalagi dari beberapa media yang saya baca, tidak ada tanda-tanda apapun dari tubuh bayi yang memberikan petunjuk kalau bayi itu titisan manusia ular seperti dalam cerita misteri”, ujarnya kepada MaduraExpose.com, Rabu (29/4/2015).
Dirinya berharap, kalangan media ikut membantu mengumpulkan informasi berbasis telaah ilmiah dari sejumlah ahli, termasuk dari Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan.
“Hemat saya, lahirnya bayi tanpa bapak sangat tidak mungkin, karena persitiwa itu hanya terjadi pada Siti Maryam. Begitu juga dengan titisan ular, peristiwa seperti ini hanya terjadi dalam dunia dongeng dan karya fiksi. Apalagi tidak ada tanda-tanda apapun pada tubuh bayi itu”, imbuhnya.
Pihaknya meminta pihak kepolisian untuk memeriksa semua pihak terkait, termasuk pengasuh pondok pesantren, Kepala Madrasah dan rekan kerja dimana Luyunatun Fahmiyah mengajar.
Lahirnya bayi laki-laki dari rahim Luyunatun Fahmiyah yang masih berusia 20 tahun ini tersiar juga ke kawasan Kota Baru, Kecamatan Sapeken. Beberapa warga yang diwawancarai MaduraExpose.com mayoritas mengaku tidak percaya ada bayi lahir tanpa ayah, apalagi titisan ular.
“Didesa kami pernah terjadi peristiwa yang sama, ada perempuan melahirkan tanpa suami, dan beberapa hari kemudian orangnya kabur meninggalkan desa ini”, ujar D salah satu warga Pulau Sapeken saat berbincang dengan MaduraExpose.com.
Kidemang meminta seluruh pihak turun tangan, termasuk dari kalangan MUI Sumenep.
Sebelumnya, Luyunatun Fahmiyah (20), tinggal di Dusu Pesisir, Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, Sumenep, Madura, Jawa Timur melahirkan bayi laki-laki tanpa suami karena ibu muda tersebut belum menikah. Perempuan ini anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Arif dan Fatimah.
Sementara H.Ahmad Masuni, SE,MM Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP KB) Kabupaten Sumenep, H. Ahmad Masuni, SE, MM mengaku tidak bisa mempercayai begitu saja tentang beredarnya anak lahir tanpa ayah dan disebut-disebut sebagai titisan manusia ular.
“Kami akan menurunkan tim khusus kelapangan dengan menggandeng beberapa pihak terkait guna menelusuri kebenaran manusia titisan ular”, ujar Masuni, saat berbincang dengan MaduraExpose.com dalam perjalanan pulang Safari Kepulauan bersama rombongan bupati Sumenep di dalam kapal DBS I, Selasa Malam (28/4/2015).
(M2D/SAM/JUN/FER)