MaduraExpose.com- Disela polemik pro kontra RUU Pilkada, dua professor kawakan Indonesia berdebat soal rumus matematika 6×4 dan 4x 6. Dua professor yang sudah kesohor ini tidak lain Yohanes Surya, seorang profesor fisika dari Universitas Indonesia (UI) dan Iwan Pranoto, profesor matematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Perdebatan mereka menjadi konsumsi public di media jejaring social Twiter. Dalam kicauannya, Yohanes menyatakan,6×4 itu nilainya tidak sama dengan 4×6. Profesor ini menambahkan analoginya dengan buah jeruk di dalam sebuah kotak. Jika dua kotak, masing-masing berisi 4 jeruk, maka persamaannya = 4 jeruk + 4 jeruk. Soal ini, lanjutnya, bisa ditulis dengan 2 kotak x 4 jeruk atau disingkat menjadi 2 x 4 jeruk = 4 jeruk + 4 jeruk. Maka hasilnya bisa ditulis dengan 2 x 4 = 4 + 4 (kesepakatan).
Nah, dengan kesepakatan itu, maka kita boleh menuliskan:
6 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4
4 x 6 = 6 + 6 + 6 + 6
Rupanya kicauan Yohanes menarik perhatian Iwan Pranoto, pengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB dan ikut angkat suara dii akun twitternya @iwanpranoto, “Ini ilmu alam, bukan matematika. Matematika tidak seperti itu,” tulis Iwan.
#Ini adalah soal yang dijawab adik Erfas yang kemudian di foto dan di upload di internet.
Ringkasnya, perdebatan para professor ini berawal dari kicauan M Erfas Maulana, Mahasisa jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro yang mengunggah foto berisi tugas sekolah adiknya. Dalam kicauannya, Erfas mempertanyakan guru adiknya yang menyalahkan jawaban adiknya di sekolah.
Dalam catatan Erfas, guru adiknya meminta mengerjakan soal 4+4+4+4+4+4 dalam operasi perkalian. Jawaban adik Erfas adalah 4+4+4+4+4+4 = 4×6. Harusnya jawaban adiknya itu,tulis Erfas tidak disalahkan gurunya. (twt/fer)