Scroll untuk baca artikel
Radar Pemkab

3 Proyek BPWS Rp70 M di Sumenep Bermasalah

50
×

3 Proyek BPWS Rp70 M di Sumenep Bermasalah

Sebarkan artikel ini
ilustrasi

SUMENEP, MADURA EXPOSE—- Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam barisan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas PU Pengairan,terkait realisasi proyek normalisasi Kali Saroka, yang bertempat di Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, Kali Marengan dan satu lagi berupa proyek tangkis laut di pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur, Senin (21/12/2015).

Hasil investigasi aktivis Mahasurya, pelaksanaan di tiga proyek yang bersumber dari dana APBN sebenar Rp 70 miliar itu diduga di garap asal-asalan dan tidak sesuai perencanaan yang mengakibatkan timbulnya kerugian negara.

“Banyak kejanggalan yang terjadi, semisal pemasangan pancang di Kali Saroka, harusnya itu tidak perlu karena bukan kawasan rawan longsong yang cukup diberi penguatan tanggul. Kami meminta Dinas PU Pengairan tidak tutup mata atas persoalan ini”, ujar Bisrie Gie, Korlap aksi Mahasurya saat melancarkan aksi bersama barisan aktivis lainnya.

Sementara Eri Susanto, Kepala Dinas PU Pengairan bilang, terkait mega proyek di tiga titik di Sumenep itu merupakan domainnya Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). Kendati demikian pihaknya mengaku siap untuk menyampaikan permasalahan tersebut kepada yang bersangkutan.

“Daerah tidak memiliki kewenangan apapun dalam proyek tersebut. Itu domainnya BPWS sebagai pengguna anggaran”, etrang Eri Susanto kepada awak media, menyikapi tuntutan dari aktivis Mahasurya Sumenep, Madura.

Begitu terkait desakan Mahasurya yang meminta PU Pengairan melakukan monitoring dan pengawasan, dijelaskan Ari, pihaknya tidak memiliki peran apapun karena proyek APBN senilai Rp 70 miliar tersebut menjadi kewenangan dari pihak BPWS.

------------------------